Pada 14 Februari 2010, saya bertemu Mama Lauren di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Saya sempat berbincang dengannya, meski hanya sebentar. Mama tampak kurus dan lemah. Mama pun memerlihatkan lengan kirinya yang tampak berwarna merah bekas suntikan infus. Ketika itu dia memang belum lama keluar dari rumah sakit.
Mama pun sempat mengeluh tidak ada yang membesuk, kecuali kalangan kerabatnya saja. Padahal Mama cukup dikenal publik dan akrab dengan banyak selebritas dan tokoh penting di negeri ini.
Pergaulan di kalangan selebritas dan politisi mungkin memang lebih didasarkan pada kepentingan dibandingkan ketulusan.
Namun bukan itu yang hendak saya tulis dalam postingan ini. Saya hanya ingin menampilkan hasil rekaman saat Mama Lauren bersama Sang Suami, Hendrik Pasaribu, keluar dari Gedung Manggala.
Meskipun rekaman lain ada yang berisi prediksi. Termasuk pandangan Mama tentang Satria Piningit, kisahnya dengan Bung Karno dan keprihatinannya terhadap lingkungan.
Tetapi saya tetap menganggap gambar yang saya ambil saat Mama Lauren duduk di kursi roda dan Sang Suami mendorong kursi roda tersebut jauh lebih menarik buat saya.
Dalam pandangan saya, gambar itu menunjukkan ketulusan seorang suami terhadap istrinya. Saya sangat menaruh kekaguman kepada Hendrik.
Akhirul kalam, semoga Allah SWT mengampuni kesalahan Mama Lauren dan menerima amal ibadahnya.
Alloohummaghfir laha Warhamha Wa ‘Aafihi Wa’fu ‘anha, Wa Akrim Nuzulaha, Wa Wassi’ Madkholaha….
Amin Ya Robbal Alamin.
BaNi MusTajaB
BaNi MusTajaB 