Kesuksesan tidak dapat dicapai kecuali menggunakan otak secara maksimal. Otak di sini dalam makna metafisis, yaitu akal yang menggerakkan manusia untuk berpikir tentang Tuhan dan tujuan penciptaan. Berpikir rasional melalui otak dan penggunaan hati (qalbu), untuk menjustifikasi hasil atau nilainya (aksiologi).
Dalam kajian sufisme, pernah di sebutkan seputar perbedaan prinsip antara laki-laki dan perempuan dalam penggunaan otak dan hati. Dikatakan, apabila ada suatu persoalan atau masalah yang perlu diambil keputusan. Maka laki-laki akan menggunakan otaknya 90 persen dan sisanya memakai hati. Sebaliknya, perempuan menggunakan hati 90 persen dan hanya memanfaatkan 10 persen kapasitas otaknya.
Itulah sebabnya, kaum pria tergolong cepat dalam mengambil keputusan, tetapi seringkali menafikan faktor nilai dari keputusannya. Akibatnya, lebih banyak kesalahan yang dibuatnya. Sedangkan perempuan terhitung lambat menetapkan keputusan, meski nilai kebenaran yang dihasilkannya lebih banyak.
Pemanfaatan otak hanya 10 persen oleh perempuan, ikut mempengaruhi pandangan dan penilaian dirinya seputar organ vitalnya, yaitu vagina. Meski tidak ada data kongkrit seputar bagaimana seorang perempuan memandang vaginanya, tetapi cukup banyak bukti yang menunjukan kesuksesan perempuan sangat dipengaruhi pada cara dia menempatkan atau menilai kehormatannya (vagina) sendiri. Bahkan dapat dikatakan, kombinasi menggapai sukses bagi seorang perempuan terletak pada otak dan vaginanya.
Lanjutkan membaca “OTAK DAN VAGINA: KOMBINASI (MISTIS) PEREMPUAN MENGGAPAI SUKSES”