Hari Air Sedunia kembali diperingati pada tgl.22 Maret 2008. Merupakan tindak lanjut Konferensi Rio De Janeiro, Brasil tahun 1992. Kali ini diusung tema: Tahun Sanitasi Internasional.
Menarik juga melihat acara TV yang meliput seputar kegiatan menyambut Hari Air Sedunia. Seperti diliput Global TV, beberapa siswa sekolah dasar ikut andil dalam memperingati hari air, termasuk aksi teatrikal yang menarik. Sementara mereka yang dewasa berpawai membawa poster bertuliskan: No Water, No Life.
Air adalah sumber kehidupan. Tidak perlu dibantah lagi.Tetapi benarkah kita sudah peduli dengan air? Sepertinya belum. Kalau dilihat dengan tema-tema sebelumnya seperti: Air Untuk Kesehatan, Air Untuk Pembangunan, Air Untuk Masa Depan, Air dan Bencana, Air Untuk Hidup, Air Untuk Budaya dan Kelangkaan Air, memang menarik diusung sebagai tema. Tetapi dalam bentuk yang bagaimana realisasi dari tema-tema tersebut?
Di Negeri ini, harga 1 liter air lebih mahal dari premium. Belum lagi yang kemasan atau galon. Menunjukkan air bukan lagi barang murah yang mudah didapatkan. Terlebih di kota-kota besar dimana air PDAM tidak lagi menarik untuk dikonsumsi menjadi air minum.
Dengan mengusung nama: Air Mineral, maka air menjadi komoditas bisnis yang luar biasa menguntungkan. Lihat saja beragam merek air mineral yang dijual di negeri ini. Mulai dari kemasan gelas, botol atau galon. Kemasan pun ada yang dari botol kaca dengan harga yang lumayan mahal (untuk ukuran air, lho). Umumnya dalam kemasan air mineral itu tertulis: dari sumber mata air pegunungan.
Daerah pegunungan memang memiliki banyak sumber mata air, terlebih daerah-daerah seperti Ciawi, Sukabumi, dll. Bahkan di satu wilayah saja bisa terdapat beberapa produsen air mineral yang memanfaatkan air pegunungan. Produsen lokal maupun mancanegara. Itu artinya, beberapa mata air yang ada diambil oleh para produsen untuk diproduksi menjadi air mineral dalam kemasan.Terkadang diolah lagi dengan istilah ozonisasi.
Begitulah, sumber mata air menjadi ladang bisnis yang menggiurkan. Tetapi masalahnya, sampai berapa lama sumber mata air itu dapat memancarkan airnya? Apakah akan terus memancar selamanya? Ataukah pada suatu waktu akan habis?
Bagi para produsen, bukan hal sulit apabila sumber mata air habis. Dicarinya lagi mata air yang baru. Bisa dari pegunungan yang sama atau dari pegunungan lain. Sangat mudah? Rasanya tidak juga. Untuk berpindah lokasi pasti dibutuhkan dana yang besar. Terutama untuk membangun infrastruktur yang baru.
Nah, disinilah masalahnya. Andaikan sumber mata air itu habis, tetapi produsen enggan berpindah lokasi, lalu apa yang harus dilakukan agar produksinya tetap berjalan. Pilihannya tentu dengan mengebor air tanah. Lalu apakah ini bisa disebut mata air? Dengan kata lain, samakah keluarnya air dari dalam tanah secara alami (natural) dengan keluarnya air memakai cara pemboran (drilling)?
Sepertinya tidak sama. Apabila memakai cara pemboran, menunjukkan cadangan air yang keluar melalui mata air mungkin sudah habis. Lalu dicari sumber air yang lebih dalam. Untuk mengeluarkannya, ya dengan cara bor itu tadi. Istilahnya: water well.
Apabila air yang didapatkan dengan cara bor ini diproduksi, lantas apakah masih layak disebut mata air pegunungan?
Lalu apa yang terjadi dengan generasi masa depan jika sumber mata air pegunungan yang bening dan jernih itu hanya menjadi dongeng belaka?
BaNi MusTajaB
Lihat juga:
Artikel di blog ini sangat menarik & bagus. Untuk lebih mempopulerkan artikel (berita/video/ foto) ini, Anda bisa mempromosikan di infoGue.com yang akan berguna bagi semua pembaca di tanah air. Nantikan segera plugin / widget kirim artikel & vote yang ter-integrasi untuk Blogspot dan WordPress dengan instalasi mudah & singkat. Salam Blogger!
http://www.infogue.com/lingkungan/hari_air_sedunia_antara_sumber_mata_air_alami_dengan_air_sumur_bor/
SukaSuka
Air memang fenomena yang menarik. Dikala butuh, ia dicari orang, begitu dipakai, dibuang tidak dihargai.
Sedikit-sedikit saya juga tulis tentang air (bersih dan kotor) di http://www.togarsilaban.com (mangga di lihat)
SukaSuka
saya suka dengan mata air saya ingin belajar tentang sumber mata air
SukaSuka
kekurangan air susah , kebanjiran air bingung, yang lebih penting tentunya bagaimana menyeimbangkan pluktuasi debit air agar selalu tersedia dengan cukup dimusim kemarau dan tak kebanjiran dimusim hujan, jadi jagalah/lestarikan sumber mata air jangan sampai menjadi air mata di setiap saat
SukaSuka
karena air itu merupakan sumber kehidupan 🙂
SukaSuka
mantap..
SukaSuka
siap komandan…
SukaSuka
nice
SukaSuka
Kondisi air saat ini memang sudah mulai darurat, apalagi kalo kekeringan yang berkepanjangan.. Oleh karena itu kita harus lebih bersyukur dari sekarang…
SukaSuka
mantap gan.. terimakasih
SukaSuka
mantap mas bro sungguh luar biasa
SukaSuka
mantap…..
SukaSuka
luar biasa gan, thank you yah
SukaSuka
izin berbagi kata-kata motivasi gan
Kesalahan yang pernah kamu alami akan membuat mu tumbuh lebih Dewasa
Berbuatlah lebih baik dari kesalahan yang pernah kau buat
terimakasih
SukaSuka
Hidup ini seperti piano.Berwarna putih dan hitam. Namun,ketika Tuhan yang memainkannya,Semuanya menjadi indah.
SukaSuka
Alami juga udah susah soalnya bnyak tercemar juga,,,
SukaSuka
kalo udah musimm kekeringan baru terasa air itu mahal,,, giliran musim hujan,, air bersih di borosin,,
SukaSuka
sekarang mw air tu susah …
SukaSuka
lagi musim krisis air >.<
SukaSuka
kalu skarang sumber air sudekat ko gan ,, alhamdulilah … 🙂
SukaSuka
nice post ,, 🙂
SukaSuka
terimkasih informasinya ,, salam kenal 🙂
SukaSuka
hai
SukaSuka
hai bolaeh berkenalan
SukaSuka
terimakasih nih informasinya sangat menarik 🙂
SukaSuka