PERBEDAAN (ANEH) DALAM POLA PEREKRUTAN BURUH WANITA KE ARAB SAUDI DAN KE TAIWAN/HONGKONG

imagesw

 

Pembaca Budiman,

Seandainya Anda seorang wanita yang sedang dibelit masalah ekonomi.

Hutang menumpuk, anak-anak perlu biaya sekolah dan penghasilan suami yang tidak mencukupi.

Atau, misalkan saja Anda seorang janda yang harus membiayai anak-anak dan orang tua.

Tentu Anda akan bingung, gelisah dan nyaris putus asa. Dunia seolah mau runtuh dan masa depan menjadi gelap.

Kemudian, saat Anda sedang duduk melamun di teras rumah, tiba-tiba datang seseorang yang menawarkan pekerjaan ke luar negeri dengan gaji yang besar.

Apakah Anda akan menerima tawaran itu?

Besar kemungkinan Anda akan menyambutnya dengan senang hati. Seolah-olah Tuhan memberi jawaban atas doa yang Anda panjatkan setiap harinya.

Pilihan

Misalkan, ada dua pilihan tawaran pekerjaan ke luar negeri dengan Negara berbeda.

Pertama, Arab Saudi .

Kedua, Taiwan dan Hongkong .

Bekerja di Taiwan atau Hongkong memiliki gaji yang lebih besar dibandingkan dengan gaji yang diterima jika bekerja di Arab Saudi.

Tentu pilihannya bekerja di Taiwan atau Hongkong. Memiliki gaji besar pastilah menjadi dambaan siapapun yang bekerja.

Persoalannya, jika Anda memilih bekerja di Taiwan atau Hongkong, Anda diharuskan menyediakan uang yang tidak sedikit. Jumlahnya dapat mencapai  Rp.20 juta,-.

Tidak menjadi masalah jika Anda memiliki uang  sebesar itu. Atau Anda memiliki tanah/ sawah yang dapat dijual untuk mendapatkan nilai uang tersebut.

Menjadi masalah jika Anda yang berkeinginan bekerja tetapi tidak punya modal sama sekali.

Di sini, pilihannya adalah bekerja di Arab Saudi.

Perbedaan

Perekrutan Buruh Migran Indonesia untuk tujuan Arab Saudi agak berbeda. Sebab Anda tidak perlu menyediakan uang sebanyak itu.

Bahkan uniknya,  ketika Anda menyatakan kesiapan untuk bekerja di Arab Saudi, maka saat itu juga keluarga Anda akan mendapatkan uang sekira Rp.3 juta – Rp. 4 juta,-.

Dengan kata lain, terdapat perbedaan dalam pola perekrutan buruh migran ke Arab Saudi dan ke Taiwan/Hongkong.

Orang-orang yang ditugaskan merekrut calon buruh migran ini datang dan menyusuri desa-desa untuk mencari para wanita yang sekiranya mau bekerja ke luar negeri.

Jika calon buruh tersebut tidak punya modal, tentu dia akan memilih bekerja di Arab Saudi. Apalagi keluarga yang ditinggalkan diberi uang sebesar yang disebutkan di atas.

Sebaliknya, jika Anda berminat kerja ke Taiwan atau Hongkong, Anda harus menyediakan uang yang tidak sedikit.

Mengapa terdapat perbedaan yang demikian?

Terhadap  pertanyaan ini, jujur saja, saya belum mendapatkan jawaban.

BaNi MusTajaB