Pada umumnya, Paranormal atau Praktisi Supranatural menggunakan ilmu hikmah untuk pengisian (transfer energi) ke dalam beragam bentuk jimat, rajah dan wifik. Kini istilah populernya: Piranti Mistik.
Mengulas ilmu hikmah itu sendiri tidak akan pernah ada habisnya. Ada banyak hal terangkum di dalamnya. Di sisi lain, iIlmu hikmah mengalami proses asimilasi (percampuran) dengan beragam ilmu yang berasal dari budaya lokal yang dikenal dengan istilah: mantera, jampi-jampi, dan lain-lain. Karena itulah ada amalan ilmu hikmah yang terdiri dari 2 bahasa (bahasa Arab dan bahasa daerah).
Seiring perjalanan waktu, paranormal pembuat piranti mistik melakukan modifikasi bentuk piranti mistik agar terkesan modern dan elegan. Jika pada masa lalu piranti mistik berbentuk rajah yang dibungkus kain, rajah yang ditulis di kertas kalkir, rompi yang ditulisi rajah (rompi ontokusumo), jimat berbentuk tali sepatu, dan lain-lain, maka selanjutnya berubah menjadi berbentuk kapsul, pil, flash disk, ponsel, kartu chip, kalung, gelang, tasbeh, minyak wangi atau parfum dan segala macam bentuk yang secara sepintas tidak dapat diduga bahwa itu adalah jimat alias piranti mistik.
Sedangkan yang hampir tidak berubah adalah yang berbentuk susuk (terbuat dari logam emas), keris, cincin beraneka warna, amalan (hijib), dan lain-lain. Termasuk benda-benda yang namanya sangat terkenal, misalkan batu merah kecil yang umumnya disebut merah delima (padahal sejenis batu biasa atau terbuat dari kaca), jenglot yang konon adalah jasad orang sakti zaman kuno (padahal ada yang terbuat dari tengkorak kelelawar yang diberi potongan rambut manusia), bambu petuk (padahal bambu yang ruasnya ditempel dengan lem perekat), rantai babi yang konon bisa mendatangkan uang gaib (padahal terbuat dari sejenis bahan karet), dan lain-lain.
Bagi para penggemar (baca: konsumen) jimat, khususnya yang masuk kategori orang kantoran, pejabat, artis, dan lain-lain, tentu merasa tidak pantas membawa rajah atau rompi ontokusumo di lingkungannya. Mereka akan ditertawakan oleh siapapun yang melihatnya. Tetapi jika menggunakan cincin, kalung atau gelang pasti tidak akan ada yang tahu bahwa itu bukan benda hiasan semata, melainkan jimat.
Apalagi dalam bentuk tasbeh. Siapapun yang melihat seseorang membawa tasbeh pasti akan dinilai sebagai seorang yang bersifat relijius.Tidak ada yang menduga bahwa kemungkinan saja tasbeh itu merupakan piranti mistik alias jimat.
Dalam hal syirik atau tidak syiriknya benda yang disebut piranti mistik itu belum akan saya bahas di sini. Pro kontra masalah ini tidak akan ada habisnya. Pada intinya, paranormal yang merangkap pedagang piranti mistik selalu mengatakan bahwa piranti mistik bukan benda syirik. Mereka membawa segudang dalil atau argumen untuk mendukung pendapatnya. Bahkan tidak jarang, dalil-dalil tersebut mencakup ayat Al Qur’an dan hadist Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Apalagi jika paranormal yang merangkap pedagang piranti mistik itu menggunakan jubah agama dengan segala macam atribut gelar di depan namanya. Mulai dari gelar Gus, Ustadz, Kyai, Habib, Syareatul Khotam, Syeikh dan lain-lain.
Bahkan ada pula yang menambahi gelar akademis seperti Prof, DR, SH, ST, MM, dan lain-lain.
Uniknya, hanya sedikit orang yang mau meluangkan waktu mengecek keabsahan sanad silsilah dan gelar-gelar prestisius tersebut. Kita memang mudah terpukau penampilan. Uniknya, jika sekadar bergelar Haji, tidak lagi menarik di mata konsumen. Paranormal memang memiliki logika berpikirnya sendiri.
Dalam pandangan saya, apapun gelar yang nisbahkan kepada nama mereka tetap tidak akan mengubah status profesinya yaitu paranormal pedagang piranti mistik. Bahkan seandainya ada beragam argumen bahwa segala keuntungan dagangannya untuk pembangunan pesantren, masjid, musholla, sekolah, panti asuhan, dan lain-lain, tetap saja tidak mengubah status profesinya sebagai pedagang jimat. Semua itu sah-sah saja, sepanjang belum ada Undang Undang yang mengaturnya.
Harus diakui pula bahwa sangat banyak paranormal yang tidak merangkap pedagang piranti mistik. Mereka memiliki kemampuan supranatural, tetapi tidak ada produk yang dijual dan tidak ada bayaran apapun yang ditetapkan untuk jasa yang dilakukannya. Ikhlas lillahita’ala. Bahkan ada pula paranormal yang mengharamkan segala macam bentuk perjimatan alias piranti mistik. (AGUS SISWANTO)
Semoga apa yang disampaikan dalam kalimat penutup tulisan ini sesuai dengan kenyataan dan bukan merupakan sebuah majas paradox belaka ya gan
SukaSuka
alamat ustd salim
SukaSuka
makasih infonya
SukaSuka
Kerennnn….
mampir ke situs berbagi gratisan yu http://babacucu.com/
SukaSuka
thanks infonya gan
SukaSuka
kunjungan untuk yang kesekian kalinya mas
SukaSuka
logika yang bagus sekali
SukaSuka
keren dan menambah wawasan artikelnya di tunggu kunjungan baliknya makasih
SukaSuka
paranormal alias dukun selalu minta tumbal.
SukaSuka
menarik sekali pendapatnya
SukaSuka
logika yang menarik menurut saya
SukaSuka
nice blog,
lanjutkan
SukaSuka
semangat terus mas dalam menulis
SukaSuka
nice info – mampir yuk Jokowarino.com Tempat Berbagi Informasi Mengenai Pertanian Indonesia
SukaSuka
tulisan yang menarik, jadi tau informasi tentang paranormal 🙂
SukaSuka
artikel nya bermanfaat sekali.. trims
SukaSuka
sebaiknya hanya Allah lah yang dijadikan penolong dalam hidup ini.
SukaSuka
sebaiknya minta perlindungan sama alloh.
SukaSuka
semoga kita yng beriman di jauhkan dari hal seperti itu
SukaSuka