PENCURI KAFAN DAN DOKTRIN SANG GURU


imagesSeorang pria menggali kubur dan mengeluarkan jasad di dalamnya, lalu mengambil kain kafannya untuk di bawa ke Gunung Srandil. Semua itu dia lakukan untuk menyempurnakan keilmuan yang sedang ditekuninya: keilmuan terbang dan keilmuan menghilang. Begitulah sekelumit petikan berita heboh di negeri ini. Dalam khazanah modern, iIlmu terbang bisa juga disebut Ilmu Superman dan Ilmu Menghilang disebut Ilmu Hollowman.

Apa yang dilakukan pria itu bukan hal baru dan bukan yang pertama terjadi di negeri ini. Bahkan bukan yang paling sulit. Jauh sebelumnya ada pula yang pernah memakan mayat. Meski mayat di masak lebih dulu lalu diberi kecap dan sambal agar terasa gurih dan lezat.

Pria pencuri kain kafan itu bukan orang bodoh atau gila. Dia normal dan sehat wal afiat. Dia melakukan itu sebagai bagian dari perintah gurunya untuk mendapatkan ijazah keilmuan yang dipelajarinya.

Sejauh ini belum jelas siapa guru dari si Pencuri kain kafan itu. Bisa saja, sang guru tersebut berprofesi sebagai dukun, paranormal, ustadz, kyai, pendeta, biksu, pedagang, politisi atau profesi apa saja. Tetapi apapun profesi sang guru, tentu sang guru tersebut berhasil memberi doktrin yang kuat hingga melekat tajam di otak sang murid. Sehingga apapun perintah sang guru, maka pasti dilakukan sepenuhnya oleh sang murid.

Inilah esensi dari peristiwa menghebohkan pencurian kain kafan. Pencuri kafan melakukan apapun perintah gurunya, bahkan perintah yang tidak masuk akal sekalipun. Guru yang memiliki kemampuan mendoktrin semacam inilah yang sangat berbahaya.

Ketakjiman murid terhadap gurunya terkadang melebihi batas kewarasan akal. Itulah sebabnya, guru yang menyimpang dari syariat agama pun sering pula diikuti dan dituruti muridnya.

Secerdas dan sepintar apapun sang murid, sering tidak mampu menolak perkataan dan perintah gurunya yang memang telah dipuja dan didewakannya.

Ketika sang guru mengatakan dirinya adalah waliyullah, maka sang murid percaya. Ketika sang guru mengatakan dirinya memiliki kunci surga, maka sang murid menjadi lebih percaya lagi. Ada pula yang percaya air ludah sang guru memiliki kadar kekeramatan.

Bahkan ketika sang guru memerintahkan murid-muridnya melakukan bunuh diri, maka murid-muridnya pun mengikuti dengan senang hati. Itulah yang terjadi saat Jim Jones di Afrika memerintahkan jemaatnya melakukan bunuh diri massal di Afrika. Begitu pula si sinting David Koresh di Texas, Amerika yang membakar diri bersama murid-muridnya.

Pencuri kafan yang berharap ilmu terbang itu jelas salah dalam memilih guru. Dan guru yang menyesatkan semacam ini ibarat pepatah: siapa menabur kencing, dia akan menuai pesing.

Penulis: M Agus Siswanto

https://gus7.wordpress.com (Blog BaNi MusTajaB). Blog ini sekadar kumpulan tulisan pribadi maupun orang lain. Tentu yang saya anggap menarik. Terkadang ada tulisan ringan, tapi tidak sedikit yang bikin pusing. Semoga bermanfaat. Aamiin. Penulis: M Agus Siswanto Mantan Jurnalis Majalah Misteri,Jakarta. email: maniakgaib@gmail.com 08176645205

15 tanggapan untuk “PENCURI KAFAN DAN DOKTRIN SANG GURU”

  1. yang saya herankan buat apa kain kafan diambil dan kuburan di gali!! ehmm apa salahnya klw beli aja yah yang baru kain kafan yah hex2..maraknya ilmu2 sesat yang memang mempengaruhi pikiran seseorang..

    Suka

  2. Manusia tetap manusia, punya banyak keterbatasan. Hanya Allah yang maha sempurna. yang penting bagaimana memaknai kehidupan ini. banyak orang tidak bisa memaknai kehidupan ini. jadi sesat bin linglung. salam

    Suka

Tinggalkan komentar