KEDAHSYATAN KONSER ANGKLUNG SMA BANI SALEH (CATATAN DARI AMPROKAN BLOGGER 2011)


ANGKLUNG SMA BANI SALEHPembaca Budiman,

Sejujurnya, saya hampir melupakan angklung. Mungkin karena instrumen musik ini jarang muncul di layar televisi. Atau bisa juga tampil di televisi, tetapi saya tidak sempat menyaksikannya.

Alat musik tradisional ini tampaknya tidak lagi menarik untuk dihadirkan di televisi dalam bentuk sebuah acara khusus, semisal: orchestra angklung, ansamble angklung, konser angklung atau apapun istilahnya.

Angklung memang tidak dapat disejajarkan dengan alat musik modern. Kaum muda sekarang lebih suka band dengan instrumen yang lebih modern.

Angklung juga sulit untuk dikomersialisasikan. Berbeda jauh dengan grup band. Bahkan sebuah organ tunggal dapat menghasilkan jutaan rupiah dalam sebuah pertunjukan sederhana di gang-gang sempit dibandingkan penampilan grup angklung.

Acara-acara musik di televisi kita, semisal Dahsyat, Inbox atau yang sejenis, tampaknya nyaris tidak pernah menampilkan grup angklung. Mereka lebih suka menampilkan grup band.

Anak-anak muda yang bergabung membentuk sebuah grup band itu tampil adu kebolehan di panggung terbuka di pelataran mall. Sementara stasiun televisi yang punya acara meliputnya secara langsung. Para penonton, kebanyakan remaja putri dengan kaos seragam berlogo tertentu, bertepuk tangan kegirangan sambil ikut berjingkrak jingkrak.

Anak-anak muda itu berharap performance nya dikenali publik. Semakin dikenali publik membuat peluang sukses terbuka lebar. Pundi-pundi uang pun siap terisi penuh.

Mereka tidak gratis tampil di layar kaca. Mereka membayar dan bukan dibayar. Tentu saja ini berlaku bagi para pemula yang hendak beradu sukses di panggung musik negeri ini.

Ada banyak program acara televisi yang memberi peluang kepada siapapun untuk lebih dikenali publik. Sebuah jalan pintas menjadi terkenal. Cara instan. Tentu tidak gratis.

Itulah sebabnya kita sering melihat sebuah grup band baru dengan kemampuan ala kadarnya (termasuk suara penyanyinya) dapat muncul dalam acara tivi. Ya, mereka memang sedang berpromosi. Dan itu berarti ada uang yang dikeluarkan untuk bisa tampil dalam acara musik itu. Uang bisa membuat Anda terkenal hingga seantero negeri. Popularitas dapat dibeli. Sesuatu yang wajar.

Kita mungkin juga sering menyaksikan ada diantara bintang tamu dalam acara Tukul Bukan Empat Mata yang lebih condong berpromosi diri dibandingkan sekadar sebagai bintang tamu biasa yang mengungkap aktifitasnya …. bla bla bla. Mereka memang membayar dan bukan dibayar.

Seorang teman yang berprofesi sebagai paranormal di Cirebon pernah ditawari menjadi bintang tamu di Bukan Empat Mata. Tetapi dia diharuskan membayar 40 juta rupiah…hmm.

KONSER ANGKLUNG SMA BANI SALEH

Kembali ke awal tulisan. Saya memang hampir melupakan angklung. Kecuali sekadar cuplikan berita di televisi yang sama sekali tidak menarik. Terlebih lagi ketika menyaksikan pemecahan rekor dunia angklung di Washington.

Aneh…Mengapa harus di sana? Dan bukan di sini? di negeri sendiri?

Tentu saja, saya sangat menghormati Mang Udjo, pewaris ilmu angklung terbaik di negeri ini. Semoga Tuhan memberi berkah tak terbatas untuknya, amin

Namun demikian, andaikan pemecahan rekor itu ada di negeri ini, pasti rasanya berbeda. Ada kebanggaan berlebih. Tidak perlu harus rekor dunia. Cukuplah dicatat Jaya Suprana dalam museum MURI. Dan UNESCO pasti lebih menghargainya.

Mang Udjo pun pasti lebih berbangga melihat ribuan anak-anak negeri ini bermain angklung secara bersamaan di sebuah lapangan yang sangat luas, dibandingkan orang-orang bule di sana.

Kita harus berbangga dengan instrumen musik berbahan baku bambu ini.  Salah satu pohon yang dikenal dunia dengan nama: bamboo.

Tetapi konon kabarnya, setiap harinya ribuan batang bambu lebih banyak dibikin menjadi tusuk sate dibandingkan diproduksi menjadi sebuah angklung. Bisnis bambu memang menggiurkan.

Pembaca Budiman,

Ketika saya menghadiri AMPROKAN BLOGGER 2011, sungguh saya terkejut menyaksikan konser angklung ini. Salut buat panitia acara Amprokan Blogger, Blogger Bekasi.

Saya lebih senang menyebutnya konser. Bukan untuk menghebatkan judul tulisan dan mengecoh pembaca seolah-olah setara konser Linkin Park. Saya memang terpikat dengan penampilan grup angklung ini.

Meski hanya penampilan singkat untuk menghibur para blogger dari seantero negeri, tetapi bagi saya penampilan siswa-siswi SMA Bani Saleh Bekasi ini sungguh luar biasa. Hati saya bergetar.

Inilah untuk pertama kalinya saya melihat penampilan angklung secara langsung dalam jarak dekat, bahkan sangat dekat.  Setidaknya sejak tiga puluh tahun lalu. Saya merasa senang dan menganggapnya sesuatu yang dahsyat.

Andaikan konser angklung SMA Bani Saleh ini tampil dalam sebuah panggung yang bersebelahan dengan panggung konser Linkin Park, maka saya dapat memastikan akan memilih menyaksikan konser angklung ini.

Saya ingin menghaturkan rasa terima kasih dan hormat saya kepada para guru SMA Bani Saleh yang telah mewariskan ilmu bermain angklung kepada siswa dan siswinya.

Tentu kita berharap pula agar para siswa dan siswi itu akan mewariskan ilmu bermain angklung kepada generasi berikutnya. Sehingga angklung akan tetap lestari di Bumi Pertiwi.

Marilah kita menyaksikan penampilan memikat konser angklung SMA Bani Saleh Bekasi dalam acara AMPROKAN BLOGGER ke 2 di Gedung Asrama Haji, Bekasi, pada 17 September 2011.

Terima Kasih.

Jazakumulloh khairan katsiran..

BaNi MusTajaB

 

=====

video yg di bawah terhapus

Penulis: M Agus Siswanto

https://gus7.wordpress.com (Blog BaNi MusTajaB). Blog ini sekadar kumpulan tulisan pribadi maupun orang lain. Tentu yang saya anggap menarik. Terkadang ada tulisan ringan, tapi tidak sedikit yang bikin pusing. Semoga bermanfaat. Aamiin. Penulis: M Agus Siswanto Mantan Jurnalis Majalah Misteri,Jakarta. email: maniakgaib@gmail.com 08176645205

27 tanggapan untuk “KEDAHSYATAN KONSER ANGKLUNG SMA BANI SALEH (CATATAN DARI AMPROKAN BLOGGER 2011)”

  1. Yup, Apalagi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia (The Intangible Heritage) oleh UNESCO, menyusul Keris, Wayang, dan Batik Indonesia pada November tahun silam. Heran juga kenapa gak ada orang2 kreatif yang mengangkatnya dalam acara televisi nasional.

    Suka

  2. Saat mas Amril jadi panitia Pesta Blogger, saya pernah ngusulkan untuk memanggungkan angklung dalam salah satu sesi acara, sayangnya di pesta blogger tidak ada pentas Angklung.
    Untuk acara Amprokan Blogger inipun pernah terbersit untuk mengulangi usulan saya, tetapi kayaknya tidak kebagian jam, alhamdulillah, ternyata acaranya tetap ada meskipun bukan dari saya.
    Salut untuk Angklungnya dan salut untuk videonya yang sudah tersebar kemana-mana, terutama ke blog-blog para blogger yang ikut AB 2011.

    Salam sehati

    Suka

  3. Nice post. Sudah banyak warisan budaya di negeri kita ini, salah satunya adalah angklung. Ayo kita wariskan budaya ini kepada anak cucu kita, agr tidak dicuri bangsa lain.

    Suka

  4. sedari dini para pelajar yang sebagai generasi bangsa kita sudah didekatkan dengan seni dan budaya bangsa, semoga seni angklung dapat terjaga dan dilestarikan..

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Amril Taufik Gobel Batalkan balasan