SUMARIYAH DAN SITI KHOIYAROH: KORBAN KEKERASAN SATPOL PP


Apa yang dapat saya tulis tentang perempuan penjual bakso yang mendapat perlakuan keji dari Satpol PP?

Sungguh, saya merasa malu dan tidak mampu mengungkapkan kesedihan dan penderitaan yang dialami ibu dan putrinya itu. Sumariyah dan Siti Khoiyaroh (4 thn). Perempuan miskin yang mungkin hanya berpenghasilan 20.000 rupiah perharinya itu mendapat musibah yang sangat- sangat berat.

Pada awalnya, putri Sumariyah tentu tertawa gembira didudukkan di gerobak bakso ibunya. Dia pastilah riang gembira berdekatan dengan ibunya. Meskipun tidak tahu apa yang dilakukan ibunya.

Bahkan mungkin gadis cilik itu tetap tertawa gembira saat melihat ibunya ketakutan setengah mati didatangi sekelompok algojo berseragam Satpol PP. Gadis cilik itu pastilah mengira orang-orang berseragam itu malaikat yang didatangkan Tuhan untuk melindungi ibunya.

Ketika kemudian gerobak itu terbalik dan kuah panas mengguyur tubuh mungil itu, mungkin saja dia tidak menyadarinya. Tuhan Yang Maha Kuasa meringankan sakit disekujur tubuhnya dengan membuatnya tidak sadarkan diri. Saat ini gadis cilik itu mungkin sedang bermain dengan malaikat-malaikat suci di dalam ketidaksadarannya.

Gadis cilik Khoiyaroh terbakar disekujur tubuhnya yang mungkin membuatnya cacat seumur hidup. Khoiyaroh akan menderita seumur hidup. Meskipun dilakukan bedah plastik paling modern di seluruh dunia.

Andaikan pelakunya dihukum paling berat pun tetap tidak dapat memulihkan kecacatan gadis cilik yang malang itu.

Entah apa yang menyebabkan petugas Satpol PP sedemikian kejam terhadap Pedagang Kaki Lima. Padahal PKL merupakan pekerjaan halal, berkah dan terhormat.

Atau apakah itu disebabkan rendahnya gaji Satpol PP yang kabarnya kurang dari 1 juta rupiah perbulan?

Ataukah ekspresi kesal disebabkan saat mendaftar menjadi Satpol PP ada yang meminta uang pelicin agar dapat diterima? Ataukah ada doktrin khusus yang harus membentuk citra dirinya menjadi sedemikian kejam dalam bertindak membersihkan tata ruang kota sebagaimana yang dikehendaki pejabat setempat?

Bahkan yang menyedihkan. Ada kalanya usai meluluh lantakkan Pedagang Kali Lima, mereka lalu saling bercanda dan tertawa terbahak-bahak antara  sesama anggota. Lebih parah lagi, ada diantaranya yang membawa pulang barang-barang dagangan milik PKL. Seringkali buah-buahan yang tercecer langsung dimakannya di lokasi penggusuran. Sakit sekali hati ini jika kita melihat tingkah mereka.

Atau mungkin Satpol PP belum pernah mendapat siraman rohani dari ustadz dan guru ngaji? Dan perlukah Ustadz Jeffri Al Bukhori, Ustadz Yusuf Mansyur atau Ustadz Arifin Ilham melakukan safari dakwah terhadap anggota Satpol PP di seluruh negeri hingga dapat membentuk hati yang lebih lembut dalam memerlakukan Pedagang Kaki Lima? Entahlah.

Para wakil rakyat yang terhormat tidak ada yang memberi komentar seputar kekejian Satpol PP. Ketua DPR Agung Laksono mungkin sedang sibuk membereskan ruang kantornya sebab akan ditinggalkannya. Para pelawak yang berhasil lolos ke Senayan mungkin juga masih bingung mengapa dirinya terpilih menjadi wakil rakyat.

Eko Patrio yang kacau balau mengurus E KOMANDO mungkin heran dengan pilihan rakyat atas dirinya. Mengurus segelintir pegawai di PH tidak becus, tetapi diamanahi mengurus rakyat. Sedangkan para wakil rakyat yang baru masih asyik berpesta menikmati kemenangannya. Termasuk Pardi, anggota DPD dari Jakarta yang sibuk bercerita seputar kemenangannya. Keberuntungan yang didapat dari nomor urut 31 selalu dibantahnya.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberi kesembuhan kepada Khoiyaroh dan memberi ketabahan dan kebahagiaan kepada ibunya, Sumariyah dan ayahnya, Bunali.

Ya Allah, kabulkanlah permohonan kami. Amin Ya Robbal Alamin.

Demikianlah. Mohon dijadikan periksa.

BaNi MusTajaB

Catatan:

Pembaca Budiman

Pada 18 Mei 2009 pukul 15.15 WIB, Siti Khoiyaroh (4 thn), balita yang tersiram kuah panas meninggal dunia di RSU. Dr.Soetomo Surabaya.

Allahumma firlaha warhamha waafihi wafuanha waakrim nujulaha…..

Semoga Allah SWT memberi ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Amin Ya Robbal alamin

BaNi MusTajaB

(Tulisan di atas awalnya di posting tgl. 14 Mei 2009 dan digabung dengan tulisan Manoharo Pinot, Rani Juliani dan Kelamin. Lalu saya pisahkan dan diposting tersendiri pada 18 Mei pukul 02.00 pagi)

Penulis: M Agus Siswanto

https://gus7.wordpress.com (Blog BaNi MusTajaB). Blog ini sekadar kumpulan tulisan pribadi maupun orang lain. Tentu yang saya anggap menarik. Terkadang ada tulisan ringan, tapi tidak sedikit yang bikin pusing. Semoga bermanfaat. Aamiin. Penulis: M Agus Siswanto Mantan Jurnalis Majalah Misteri,Jakarta. email: maniakgaib@gmail.com 08176645205

12 tanggapan untuk “SUMARIYAH DAN SITI KHOIYAROH: KORBAN KEKERASAN SATPOL PP”

  1. saya jadi pesimis sekarang….kayaknya senayan akan jadi tempat dagelan para dagelan yang kagak jelas….

    kasihan rakyat menderita….
    @
    Kita harus selalu bersabar.

    Suka

  2. makasih mas sdh tukar link, heboh ya blog sampeyan, kapan2 sy diajari bgmn caranya supaya rame yg ngunjungi ya. trims. Pake wordpress kog bisa pasang macem2 ya. Tlng diajari ya mas. trims banyak
    @
    Mungkin ada baiknya lihat blog tutorial. sebab lebih praktis dan mudah, lho.
    Oke terima kasih.

    Suka

  3. Arogan dan kejam….

    Bagaimanapun kekeliruan PKL mangkal di sembarang tempat bukan menjadi alasan buat menghalalkan kekerasan, seandainya punya hati nurani, satpol PP yang sudah tahu ada ibu-ibu membawa balita dan gerobak bakso, seharusnya balitanya digendong, gerobaknya didorong, bukan malah diteriaki dan dikejar…ya jatuhlah…

    Ikut berduka dan simpati pada bu Sumariyah, semoga putrinya menjadi penolong baginya di akhirat kelak…

    Dan Satpol PP, beserta pejabat yang bertanggungjawab wajib ditindak sesuai prosedur hukum.
    @
    Kita berharap hukum ditegakkan.
    terima kasih

    Suka

  4. sungguh keji & tidak terpuji oknum satpol pp tersebut….

    semoga keluarga yang ditinggalkna (alm) diberi ketabahan. amin
    @
    amin

    Suka

  5. I have a small suggestion from my part. Please keep a Google Page Translate Widget also so that many readers from other countries can read this beautiful blog.Excellent blog, nice post. I love the contents and thoughts. I am so proud to vote for this beautiful blog. I VOTED FOR YOU, I recommend your blog to many of my friends. I expect they will Vote for u soon. I hope you will grace me with your precious Vote.Just copy this link to your browser
    http://bloggerschoiceawards.com/blogs/show/69551

    Suka

  6. sat.pol.pp aq sebenar nya bosan mendengar atau menulis nama ini… tapi demi kebaikan bangsa.. kenyamanan warga semoga aj.. tulisan kita semua di baca pejabat terkait. dan mereka sadar apa yang mereka pelihara selama ini, ech bung…. kau sadar ngga sich… sebenar nya yang kau pelihara itu bukan manusia melainkan…(sensor az)
    tp aneh ya… ko’ masih di pertahanin aj.. ap yang di harapkan lagi dari sat.pol.pp..
    itu kali ya.. dasar lo… petugas ga tau diri…
    padahalkan sat.pol.pp cuman petugas yang ga jelas… gitu.. udach bubarin aja.. munkin 99,99% penduduk indonesia setuju…. bubarkan sat.pol.pp..
    @
    Mungkin yang lebih baik pembinaan rohaninya agar menjadi lebih halus dan ramah kepada sesama.

    Suka

  7. Innalilahi wa inna illahi rojiun…..

    Semoga ada hikmah dari semuanya ini… Kalo gak ada peristiwa itu kan tak terungkap kekerasan Satpol PP. Mereka keras dan semena-mena karena yang dihadapinya adalah kaki lima yang miskin dan tak punya pembela selain Tuhannya.
    @
    Ya, semoga tumbuh kesadaran baru bagi anggota Satpol PP.
    ok.terima kasih

    Suka

  8. pkl memang perlu ditertibkan, hal itu untuk menghormati hak2 pemakai jalan atau penguna fasilitas umum lainnya, tetapi dalam pelaksanaan penertiban tak harus mengedepankan kekerasn, seperti yg terjadi pada ibu sumariyah, pastilah ibu ini tdk mungkin melawan kalaupun melawan tenaganya tdk seberapa. sebenarnya kunci permasalahan ini adalah kurangnya pendidikan bagi satpol pp, porsi pendidikan sangat minim, hanya sebatas penyampaian materi yg waktunya cuma 2 – 3 jam, itupun dengan materi yg asal2an. apalagi ditambah sdm satpol pp yg sebagian besar sangat minim, kebanyakan rekrutment dari pns yg bermasalah. mungkin ini saran bagi para pimpinan satpol pp, coba dibuat pendidikan yg terprogram / ada kurikulum, disamping itu persyaratan satpol pp dg pendidikan min. slta dan mengikuti diksar min.3 bulan dijalankan, kalau perlu dibentuk sekolah khusus satpol pp. agar satpol pp lebih tahu tugas, wewenangnya serta mengerti apa yg sedang dijalankannya. maaf lupa…pendidikan tentang ham sepertinya sangat perlu bagi satpol pp. terima kasih…

    Suka

Tinggalkan komentar