MAWAN SUGANDA
Pada zaman dahulu, di negeri Cina sering diadakan pertunjukkan atraksi yang menggunakan ilmu sihir tingkat tinggi. Acara tersebut biasanya digelar di tempat-tempat keramaian, misalnya di pasar.
Ketika Marcopolo berada di negeri Cina, ia dan beberapa sahabatnya sempat pula menyaksikan atraksi serupa di suatu tempat yang cukup ramai. Dalam atraksi itu, mula-mula si tukang sihir melemparkan tali ke udara, sambil memerintahkan agar para penonton melihat ke atas.
Sungguh aneh, tali itu terus naik ke udara lalu berdiri tegak seperti tiang. Setelah itu si penyihir menyuruh seorang anak kecil pembantunya, agar memanjat tali tersebut dengan alasan untuk mencari pisau.
Setelah si anak naik dan lenyap di balik awan, si tukang sulap menyusul dan tak lama kemudian ia pun hilang ditelan awan. Tak lama lalu terdengar suara si penyihir memarahi pembantunya.
Tiba-tiba terdengar jeritan si anak, disusuk dengan jatuhnya tangan, kaki, juga akhirnya kepala anak itu. Namun suara jeritannya tak pernah berhenti. Si tukang sihir kemudian turun sambil mengatakan kepada para hadirin, bahwa ia akan memulihkan kembali keadaan si anak pembantunya.
Setelah menutupi potongan-potongan tubuh yang berserakan, ia bertepuk beberapa kali. Ketika kain dibuka, si anak sudah kembali dalam keadaan segar bugar seperti semula.
Melihat atraksi yang cukup dahsyat itu, para sahabat Marcopolo merasa sangat heran. Sementara Marcopolo tampak biasa-biasa saja, seolah-olah ia tidak melihat sesuatu yang aneh sedikitpun.
Ketika salah seorang temannya menanyakan hal tersebut, Marcopolo menyatakan bahwa pandangan matanya tak bisa dikelabui oleh ilmu sihir. Dia mengaku bahwa sama sekali tidak melihat adanya tali yang tegak, juga tidak melihat anak kecil naik dan dipotong-potong. Pokoknya, dia tidak melihat sesuatu yang aneh.
Lebih lanjut Marcopolo menjelaskan kepada para sahabatnya, bahwa dirinya tidak terpengaruh oleh permainan sihir karena berbuat sebaliknya dari yang diperintahkan oleh si tukang sihir.
Misalnya, ketika si penyihir menyuruh penonton menatap ke atas, maka dia menatap ke bawah. Kiat menolak pengaruh sihir semacam itu, diperoleh Marcopolo dari Pietro, salah seorang sahabatnya juga.
Setelah mengetahui bahwa atraksi sihir bersifat mengelabui mata orang lain, Marcopolo dan para sahabatnya merasa tak tertarik lagi untuk menyaksikan pertunjukkan semacam itu. Mereka merasa ditipu.
saya ingin bertukar link dengan saudara. ini adalah url blog saya :
http://jejak-rasul.blogspot.com
SukaSuka
sudah saya duga: sihir itu sugesti..
SukaSuka
Terima kasih. Semoga kita sama-sama dapat manafaat dan ilmu dari posting2 yang dibuat. 🙂
SukaSuka
tukang sulap tetaplah tukang sulap, jangan anggap tukang sulap adalah penyihir…. 🙂
SukaSuka
Yah,,,begitulah…Mari Berkunjung kerumah ku ini http://assalaam.wapamp.com smg kamu puas yah.
SukaSuka
mau liat rahasia sulap tang paling extreme…???
mari kunjungi…
http://www.ihow.tk
http://www.myhow.fjoomla.com
SukaSuka
blognya bagus !!!
tukeran linknya mas, rifz357.wordpress.com
@
Oke Mas. terima kasih
SukaSuka