HIDANGAN DARI LANGIT TURUN PADA SAAT HARI RAYA


MAWAN SUGANDA

Pada zaman Nabi Isa alaihissalam, pernah terjadi suatu peristiwa yang sangat menakjubkan, yakni turunnya hidangan dari langit. Peristiwa tersebut berlangsung pada hari raya dan setelah umat Nabi Isa as berpuasa sebulan penuh. Adapun kisah selengkapnya adalah sebagai berikut :

Suatu hari, Nabi Isa as berkata kepada kaumnya, “Berpuasalah kamu sekalian selama tiga puluh hari. Kemudian mintalah kepada Allah SWT, apa saja yang kamu kehendaki, niscaya Dia pasti akan mengabulkan.”

Maka umat Nabi Isa as pun melakukan puasa sebulan penuh. Setelah itu, salah seorang di antara mereka berkata, “Apabila kami bekerja untuk seseorang, maka setelah selesai pasti kami akan diberi makan.”

Mendengar perkataan itu, Nabi Isa as bersuci kemudian mengenakan pakaian dari bulu, dan seterusnya melakukan shalat dua rakaat. Setelah itu, beliau mengangguk-anggukkan kepala sambil memejamkan mata, lalu berdoa.

Tidak berapa lama berselang, tiba-tiba tampak sebuah benda berwarna merah turun dari angkasa, terhimpit di antara dua gumpalan awan. Satu gumpalan di atas, dan satu lagi di bawahnya. Beberapa saat kemudian, benda misterius tersebut jatuh dihadapan Nabi Isa as dan kaumnya.

Menyaksikan itu, Nabi Isa as langsung berdoa, “Ya Allah, jadikanlah mereka (maksudnya kaumnya) termasuk golongan orang-orang yang bersyukur. Jadikanlah hidangan ini sebagai rahmat sekalian alam, dan jangan Engkau jadikan sebagai bencana serta azab.”

Nabi Isa as kemudian berdiri, mengambil air wudhu dan mengerjakan shalat. Setelah itu, sambil menangis, beliau berkata kepada kaumnya, “Siapa diantara kalian yang paling bagus amalnya, silahkan berdiri dan membuka hidangan ini. Jangan lupa membaca Bismillahirrahmanirrahim, kemudian silahkan memakan hidangan ini.”

“Engkau adalah orang yang paling utama untuk membuka hidangan ini,” kata Syam’un, pemimpin kaum Hawariyyun.

Mendengar perkataan itu, Nabi Isa as berdiri, mengambil air wudhu, dan mengerjakan shalat. Seterusnya, sambil tetap menangis, beliau kemudian membuka tutup hidangan dengan didahului mengucapkan kata-kata, “Dengan nama Allah, sebaik-baik pemberi rizki.”

Setelah dibuka, ternyata isinya adalah seekor ikan panggang yang sudah tidak bersisik dan tidak berduri, serta tubuhnya tampak mengeluarkan lemak. Pada bagian kepalanya terdapat garam, pada bagian ekornya terdapat cuka, dan di sekelilingnya ada berbagai macam sayuran, kecuali bawang.

Selain itu, juga terdapat lima potong roti, yang pada bagian atasnya ada makanan penyedap yang berbeda-beda. Ada buah zaitun, madu, samin, keju, dan dendeng.

“Ya Ruhullah (Nabi Isa as), hidangan ini dari jenis makanan dunia ataukah makanan akhirat?” Tanya Syam’un.

“Bukan dari keduanya. Hidangan ini diciptakan Allah SWT dengan sifat kuasa-Nya yang tinggi. Maka makanlah oleh kamu sekalian, dan bersyukurlah agar Allah memberikan pertolongan dan menambah anugerahNya,” jawab Nabi Isa as.

“Hai Isa, bagaimana kalau engkau memperlihatkan tanda kekuasaanNya yang lain?” Pinta salah seorang kaum hawariyyun.

Mendengar permintaan tersebut, Nabi Isa as berkata, “Hai ikan, hiduplah kembali dengan izin Allah!”

Apa gerangan yang terjadi?

Dengan kuasa Allah SWT, seketika itu juga sang ikan bergerak dan hidup lagi. Setelah itu, Nabi Isa as berkata, “Hai ikan, kembalilah sebagaimana keadaanmu semula.” Maka ikan itu pun berubah lagi seperti wujud semula dan siap untuk disantap.

Diriwayatkan, hidangan tersebut datang hingga beberapa kali. Dan tidak seorang miskin pun yang makan dari hidangan tersebut, melainkan mereka menjadi kaya. Sementara jika dimakan oleh orang sakit, maka menjadi sembuh dan sehat selamanya.

Tetapi sangat disayangkan, setelah itu banyak diantara mereka yang kembali berbuat dosa. Akibatnya Allah SWT merubah wujud para pendosa tersebut menjadi bagian isi hutan (binatang). Konon, binatang jadi-jadian ini pendek umurnya. Jelasnya, mereka hanya hidup selama 3 hari.

Tulisan ini disarikan dari sumber terpilih.

 

Mawan Suganda 081395909101

Penulis: M Agus Siswanto

https://gus7.wordpress.com (Blog BaNi MusTajaB). Blog ini sekadar kumpulan tulisan pribadi maupun orang lain. Tentu yang saya anggap menarik. Terkadang ada tulisan ringan, tapi tidak sedikit yang bikin pusing. Semoga bermanfaat. Aamiin. Penulis: M Agus Siswanto Mantan Jurnalis Majalah Misteri,Jakarta. email: maniakgaib@gmail.com 08176645205

8 tanggapan untuk “HIDANGAN DARI LANGIT TURUN PADA SAAT HARI RAYA”

  1. Saya sangat suka dengan blog kamu. Boleh kita bertukar-tukar link. Saya sudah memasukkan url kamu dalam blog saya. Semoga kamu akan terus update dengan kisah-kisah yang bagus-bagus dan berinformasi. Salam perkenalan…

    Suka

  2. Kisah menarik tentang Al Maidah (hidangan) dari langit tersebut, sebenarnya bermakna sangat dalam sekali dan sangat bermanfaat bagi kita umat Islam untuk mencari Kebenaran. Cerita itu bukan hanya sekedar cerita atau kisah zaman dahulu saja tetapi sebenarnya mengandung makna tentang ilmu mukasyafah, yang sayangnya hanya bisa dimengerti oleh orang yang beriman. Buat orang yang beriman cerita itu yang sarat dengan kata-kata perumpamaan itu ( yang dalam QS Ali Imran7 disebut ayat-ayat yang kias/ mutasyabihat ) dapat dipakai sebagai kunci untuk perjalanan menuju Allah tetapi buat orang umat Islam kebanyakan cerita itu hanya bermakna lahiriyah saja. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah yang benar-benar dapat dirasakan sendiri dari setiap cerita di Al Quran.

    Suka

Tinggalkan komentar