MENGAPA TERJADI PERILAKU HOMOSEKSUAL ?


Ilmu pengetahuan di abad 21 ini sudah maju pesat. Tetapi pengetahuan manusia tentang perilaku homoseksual masih belum mampu menjawab pertanyaan mendasar seputar asal usul penyebabnya.

Beberapa pertanyaan seperti: apa yang menyebabkan seseorang memilih seks sesama jenis? Apakah karena faktor alami (natural), faktor lingkungan/pengasuhan (nurtural) atau faktor adialami(supranatural)? Pertanyaan mendasar tersebut hingga kini belum terjawab tuntas.

Perilaku homoseksual sendiri sudah dikenal manusia sejak zaman Nabi Luth as, yaitu kaum Sodom dan Gomorah. Hingga kini keberadaannya tetap ada, bahkan Amerika Serikat dan beberapa Negara Eropa (seperti: Belanda dan Denmark) justru telah mensahkan perkawinan sejenis.

Homoseksual terdiri dari: pertama, gay yaitu laki-laki yang menyukai laki-laki. Kedua, lesbian, yaitu wanita yang menyukai wanita. Ketiga, waria, yaitu laki-laki yang merasa dirinya wanita dan tertarik hanya kepada laki-laki. Adapun pola hubungan seksnya antara lain: fellatio, cunnillingus dan anal.

Upaya ilmuwan menguak tabir homoseksual pernah dilakukan. Pada tahun 1991, ilmuwan dari California melaporkan hasil CT scaning (penyinaran) terhadap otak pria gay dan pria normal. Yang ternyata berbeda. Kemudian tahun 1993, ilmuwan dari National Institut of Health (N.I.H) di Maryland Amerika menemukan adanya unsur DNA pada kromosom X yang menentukan orientasi seksual seseorang.

Sejauh ini pengetahuan manusia seputar gen masih sedikit. Di sisi lain, andaikata faktor genetik yang mempengaruhi orientasi seksual, maka tentunya diperlukan tes genetik pada janin manusia untuk menentukan orientasi seksualnya. Dilemanya, jika hasil tes genetik terhadap janin menunjukan bahwa kelak anak yang bakal lahir akan menjadi homoseks, apakah kemudian janin tersebut perlu diaborsi atau tetap dibiarkan tumbuh hingga lahir? Ini tentunya merupakan persoalan yang sangat pelik.

Sementara itu, temuan yang menggemparkan dalam riset yang dikemukakan Ward dari N.I.H. dalam eksperimennya, mereka menggunakan sejumlah lalat yang telah ditransplantasi gen tunggal.

Kemudian kumpulan lalat tersebut dimasukan ke dalam botol. Hasilnya menunjukkan, lalat betina cenderung berada pada bagian atas dan bawah botol. Sedangkan lalat jantan hanya berada pada bagian tengah dan membentuk ikatan rantai (bergerombol), yang menakjubkan, lalat jantan ternyata berperilaku gay, sedangkan lalat betina tetap normal.

Laporan di tulis dalam U.S National Academy Of Science tahun 1995 ini lantas menjadi rujukan sejumlah ilmuwan bahwa perilaku homoseksual memiliki asal usul genetik atau sifat alami (natural), sama seperti warna kulit, rambut, mata, dll.

Namun demikian, hasil riset itu masih menyisakan pertanyaan, mengapa lalat jantan itu berperilaku gay, sedangkan lalat betina tetap normal? Dalam eksperimen berikutnya malah menunjukan bahwa lalat jantan mampu membuahi lalat betina.

Hal itu berarti lalat jantan bukan gay tapi biseksual. Di samping itu, keraguan terhadap hasil riset tersebut juga muncul karena objek telitian hanya pada hewan dan bukan manusia. Dalam pada itu, asumsi bahwa perilaku homoseksual dianggap terkait dengan faktor lingkungan/pengasuhan (nurtural) didasarkan dari tinjauan agama, sebagaimana tertuang dalam kitab Suci Al Qur’an, surat Al A’raaf (Q.S;7, 80-81).

Dan ( kami juga telah mengutus ) Luth kepada kaumnya? (ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah (homo) itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seseorang pun ( didunia ini) sebelummu? Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepda wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.”

Perbuatan kaum Nabi Luth AS ini mendapat balasan setimpal, seperti ditegaskan dalam ayat 84: “dan kami turunkan kepada mereka hujan (batu); maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu.”

Selain itu, Abu Muslim Al-Laitsy berkata di dalam Musnadnya, “kami diberitahu Sulaiman bin Daud, kami diberitahu Abdul Warits, kami di beri tahu Al Qasim bin Abdurrahman, kami di beritahu Abdullah bin Muhammad bin Uqail, dia berkata, “saya mendengar Jabir bin Abdullah radhiyallahuanhu berkata, Rasullullah SAW bersabda, “sesungguhnya ketakutan yang paling kutakutkan atas umatku adalah perbuatan kaum Luth.” (diriwayatkan Ahmad, At Tirmidzy, Ibnu Majah dan Al Hakim).

Sedangkan Hisya bin Ammar berkata, “Kami diberitahu Abdul Aziz Ad Darawardy, dari Amru bin Abu Amaru, dari Ikrimah, dari Rasullullah SAW bersabda, “Allah melaknat orang yang menyetubuhi binatang, dan Allah melaknat orang yang berbuat seperti yang di perbuat kaum Luth. “(diriwayatkan Imam Ahmad).

Ayat-ayat Al Qur’an dan hadist Nabi SAW tersebut sebenarnya merupakan bukti bahwa perilaku homoseks (liwath) ditentang agama karena menyimpang dari fitrah manusia. Itulah sebabnya Tuhan menghukum kaum Sodom dan Gomorah. Dengan kata lain, faktor lingkungan (nurtural) seperti pengasuhan dan pengawasan orangtua, pendidikan terhadap anak dan pergaulan sesama teman sangat mempengaruhi orientasi seksual seseorang.

Adapun kaitan bahwa orientasi seksual yang menyimpang terkait dengan faktor adialami(supranatural), dapat disimak dari dialog jin muslim yang bernama Musthafa dengan Muhammad Isa Dawud. Musthafa (jin muslim) mengatakan bahwa diantara setan-setan ada yang tinggal di rahim dan kemaluan untuk membuat kemaksiatan.

Kemudian dia juga mengungkapkan bahwa ada pula jin yang bertempat di anus laki-laki dan perempuan, sehingga mengundang manusia untuk melakukan persetubuhan lewat anus. Ada pula diantaranya yang tinggal di kemaluan-kemaluan abnormal, sehingga mengundang orang untuk melakukan hubungan seksual yang menyimpang.

Menurut Musthafa pula, setan atau jin perusak dapat hadir saat terjadi persetubuhan yang normal dan kemudian ikut melakukan persetubuhan. Bahkan bisa pula dia mengeluarkan spermanya bersama sperma laki-laki. Malahan tidak jarang pula terdapat wanita-wanita yang lalai berzikir, lalu setan atau jin jahat menampakan diri dalam wujud suaminya, kemudian menggaulinya dan meninggalkan spermanya dalam bagian vital wanita.

Itulah sebabnya bagi setiap Muslim agar melindungi diri dari keterlibatan setan atau jin dengan cara berdoa ketika melakukan persetubuhan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist bahwa Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata bahwa Rasullullah SAW bersabda,”sekiranya salah seorang diantara kamu bermaksud mendatangi (mencampuri) istrinya, maka hendaknya dia mengatakan: Bismillah, Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan-setan, dan jauhkanlah setan-setan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami,” (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim).

Dari uraian diatas, maka menjadi jelaslah bahwa terjadinya perilaku homoseksual bisa saja terjadi karena faktor adialami yakni keterlibatan jin jahat dalam persetubuhan manusia. Hal ini didukung pula dari penuturan orang-orang yang memiliki kemampuan supranatural bahwa dalam dunia jin pula dikenal adanya jin yang berperilaku seks menyimpang sebagaimana juga dialami manusia.

Meskipun demikian, hal itu tidak berarti kita menyisihkan mereka yang berperilaku homoseksual, melainkan mesti bersama-sama berupaya mencari solusi yang terbaik. Misalnya, melakukan riset ilmu pengetahuan, mencari cara pengobatan yang efektif, terapi kejiwaan ataupun dengan pendalaman ajaran agama. AGUS SISWANTO

 

Penulis: M Agus Siswanto

https://gus7.wordpress.com (Blog BaNi MusTajaB). Blog ini sekadar kumpulan tulisan pribadi maupun orang lain. Tentu yang saya anggap menarik. Terkadang ada tulisan ringan, tapi tidak sedikit yang bikin pusing. Semoga bermanfaat. Aamiin. Penulis: M Agus Siswanto Mantan Jurnalis Majalah Misteri,Jakarta. email: maniakgaib@gmail.com 08176645205

16 tanggapan untuk “MENGAPA TERJADI PERILAKU HOMOSEKSUAL ?”

  1. Memang memprihatinkan melihat kondisi jaman sekarang, kaum mobreng semakin merajalela dan semakin berani tampil dan terang2an kepada halayak ramai.
    menurut saya kaum hombreng/homo juga di pengaruhi oleh faktor lingkungan. contohnya kita berteman dengan seoranbg gay secara tidak langsung kita terbiasa dengan hal semacam itu. dan tidak menutup kemungkina sigay akan berusaha mempengarui untuk mencoba sedikit demi sedikit. sorry ini pengalaman pribadi tapi Alhamdulillah sampai saat ini masih bisa mengendalikan diri. mudah2an jangan sampe deh amit-amit tujuh turunan na’udzubillah mindzalik.

    Suka

  2. agama itu tegas. Surga dan neraka
    kalo kita pengen surga yang nurut agama n kalo kita pengen neraka ya langgar agama. gitu aja repot

    Suka

  3. hahaha… hati orang beragama memang penuh surga dan neraka… apakah di surga itu tempatnya saja yg surga tapi orangnya neraka.. entahlah… tuhan menciptakan manusia sempurna. tapi manusia yg membuatnya cacat. kenapa manusia membuatnya cacat? karena dia jahat. kenapa dia jahat? karna dia cacat. begitu yah… dan agama mendefinisikan sempurna sama dengan cacat?

    Suka

  4. terus berusaha agar bisa sembuh, semangat…!!!!
    Allah itu maha adil, banyak kebahagiaan di balik cobaan2 NYA…

    Suka

  5. halahhh..yang selalu ngomong homo dosa..najis. .sebetulnya itu pun tidak diinginkan berlaku. .gak ada krjkejahatan sexual. .lingkungan pun ok..truss tiba2 lahir nonggol ke dunia suka pada sejenis berbanding lawan jenis..gimana??aku pun gak percaya kotbah ustad. .karena ustad tsb tidak alami apa yg aku harus lalui jalan terjall ini..

    Suka

Tinggalkan komentar